Category: SEPUTAR OPD

Meliput kegiatan yang melibatkan OPD.

Forum Komunikasi Pariwisata “Sinergi Antara Pengelola Destinasi Wisata Kabupaten Bogor dengan Pemerintah Kabupaten Bogor”

Kegiatan Forum Komunikasi Pariwisata dengan tema Sinergitas Pemerintah Kabupaten Bogor Dengan Stakeholder Pariwisata yang diselenggarakan di Hotel Royal Safari Garden Cisarua tanggal 20 Juli 2023 dan dihadiri oleh unsur pemerintah, organisasi, stakeholder pariwisata dan para pelaku yg tujuannya menyatukan persepsi guna menciptakan harmonisasi kemajuan pariwisata di Kabupaten Bogor, Peningkatan promosi pariwisata Kabupaten Bogor Peserta forum sepakat bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bogor adalah dengan meningkatkan promosi pariwisata. Pemerintah Kabupaten Bogor dan pengelola destinasi wisata dapat bekerja sama, pemerintah Kabupaten Bogor perlu menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten Bogor yang terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah lainnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor perlu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pariwisata, pemerintah Kabupaten Bogor perlu mendorong pengembangan destinasi wisata yang berbasis masyarakat, Forum Komunikasi Pariwisata “Sinergi Antara Pengelola Destinasi Wisata Kabupaten Bogor dengan Pemerintah Kabupaten Bogor” diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama antara pemerintah kabupaten bogor dan pengelola destinasi wisata, sehingga pariwisata Kabupaten Bogor dapat berkembang secara berkelanjutan, forum Komunikasi Pariwisata “Sinergi Antara Pengelola Destinasi Wisata Kabupaten Bogor dengan Pemerintah Kabupaten Bogor” diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama antara pemerintah kabupaten bogor dan pengelola destinasi wisata, sehingga pariwisata Kabupaten Bogor dapat berkembang secara berkelanjutan

Read More
disbudpar August 3, 2023 0 Comments

Forum Komunikasi Pariwisata “Harmonisasi Seni dan Budaya Pasca Pandemi Covid19”

Peran seni dan budaya dalam pariwisata Kabupaten Bogor
Pariwisata Kabupaten Bogor memiliki potensi yang besar, baik dari segi alam, budaya, maupun seni. Seni dan budaya merupakan salah satu daya tarik pariwisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Bogor. Seni dan budaya dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, karena dapat memberikan pengalaman yang unik dan berbeda dari tempat wisata lainnya.

Dampak pandemi COVID-19 terhadap pariwisata Kabupaten Bogor
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pariwisata Kabupaten Bogor. Turis mancanegara dan domestik mengalami penurunan, sehingga berdampak pada menurunnya pendapatan dari sektor pariwisata. Dampak pandemi COVID-19 juga menyebabkan banyak pelaku seni dan budaya di Kabupaten Bogor kehilangan mata pencaharian.

Strategi harmonisasi seni dan budaya dalam pariwisata Kabupaten Bogor pasca pandemi COVID-19
Untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Kabupaten Bogor pasca pandemi COVID-19, diperlukan strategi harmonisasi seni dan budaya. Harmonisasi seni dan budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

  •  Melakukan kolaborasi antara pelaku seni dan budaya dengan pelaku pariwisata.
  • Menciptakan produk wisata yang menggabungkan seni dan budaya.
  • Meningkatkan promosi seni dan budaya di Kabupaten Bogor.

Berikut adalah beberapa rekomendasi dari forum komunikasi pariwisata untuk mendukung harmonisasi seni dan budaya dalam pariwisata Kabupaten Bogor pasca pandemi COVID-19:

Pemerintah Kabupaten Bogor perlu memberikan dukungan kepada pelaku seni dan budaya untuk mengembangkan potensinya.
Pelaku seni dan budaya perlu lebih aktif dalam mempromosikan karya-karyanya kepada wisatawan.
Pariwisatawan perlu lebih terbuka untuk menerima dan mengapresiasi seni dan budaya lokal.
Dengan adanya harmonisasi seni dan budaya, diharapkan pariwisata Kabupaten Bogor dapat lebih berkembang dan menjadi lebih menarik bagi wisatawan.

Read More
disbudpar August 3, 2023 0 Comments

Kegiatan Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Pendampingan Ekonomi Kreatif Marketing Business

Dalam rangka mendukung percepatan pengembangan kapasitas pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Bogor, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor melalui Bidang SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan Pembukaan Kegiatan Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Pendampingan Ekonomi Kreatif di Kab. Bogor pada Hari Selasa 20 Juni 2023, dengan Tema “Marketing Business sebagai Pondasi Kesuksesan Produk dan Profesi Ekonomi Kreatif”.

Kegiatan ini dibuka oleh bapak Deni Humaedi AS, S.IP, M.M., selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kab. Bogor, kemudian dilanjutkan pemaparan materi pertama oleh Zahakir Haris, S.P., selaku pemilik Tandi’s Homemade Bakery.

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Gerbera Megamendung, dari Selasa 20 Juni sampai dengan Jumat 23 Juni 2023, yang terbagi atas teori, praktik dan kunjungan ke lapangan (Bandumg Creative Hub) dengan jumlah peserta sebanyak 35 orang dari pelaku usaha ekraf.

Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan, daya saing pelaku ekraf dan memperluas jangkauan konsumen melalui marketing bisnis.

Read More
disbudpar July 31, 2023 0 Comments

Forum Komunikasi Pariwisata Peningkatan Promosi Pariwisata Melalui Dukungan Stakeholder parwisata

Peranan promosi pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan
Promosi pariwisata merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Melalui promosi pariwisata, masyarakat dapat mengetahui informasi tentang destinasi wisata, sehingga dapat tertarik untuk berkunjung.

Dampak pandemi COVID-19 terhadap promosi pariwisata Kabupaten Bogor
Pandemi COVID-19 telah berdampak signifikan terhadap promosi pariwisata Kabupaten Bogor. Kegiatan promosi pariwisata dibatasi, sehingga informasi tentang destinasi wisata tidak dapat tersampaikan secara maksimal. Hal ini menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bogor.

Strategi peningkatan promosi pariwisata melalui dukungan stakeholder Kabupaten Bogor
Untuk meningkatkan promosi pariwisata Kabupaten Bogor, diperlukan dukungan dari berbagai pihak

  • Pengembangan produk wisata yang menarik.
  • Peningkatan kualitas SDM pelaku pariwisata.

Berikut adalah beberapa rekomendasi dari forum komunikasi pariwisata untuk meningkatkan promosi pariwisata Kabupaten Bogor melalui dukungan stakeholder:

Pelaku pariwisata perlu bersinergi untuk menciptakan produk wisata yang menarik.
komunitas perlu mendukung promosi pariwisata dengan melakukan penelitian dan kegiatan edukasi.
Media massa perlu berperan aktif dalam mempromosikan destinasi wisata Kabupaten Bogor.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan promosi pariwisata Kabupaten Bogor dapat ditingkatkan, sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan.

Berikut adalah beberapa contoh kegiatan promosi pariwisata yang dapat dilakukan oleh stakeholder Kabupaten Bogor:

Pemerintah Kabupaten Bogor dapat mengadakan event pariwisata, seperti festival budaya, pameran pariwisata, dan lomba pariwisata.
Pelaku pariwisata dapat bekerja sama dengan media massa untuk mempromosikan destinasi wisatanya.
komunitas dapat melakukan penelitian dan kegiatan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pariwisata Kabupaten Bogor.
Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan informasi tentang destinasi wisata Kabupaten Bogor dapat tersampaikan secara maksimal, sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan.

Read More
disbudpar July 12, 2023 0 Comments

FORUM PERANGKAT DAERAH 2019, DISBUDPAR KABUPATEN BOGOR

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Pada tanggal 12 Februari 2019, bertempat di Hotel Green Peak, Cisarua, telah mengadakan Forum Perangkat Daerah(FPD) terkait dengan rancangan Renja SKPD dan ekspos mengenai pariwisata. Forum dihadiri oleh jajaran Dinas di Pemda Bogor, pejabat Kecamatan, perwakilan dari Seniman/Budayawan, serta Komunitas-Komunitas. Acara ini dibuka dengan penampilan tari tradisional dari Sanggar Seni Jamparing Asih, dilanjut dengan menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya dan Mars Tegar Beriman.

Kadisbudpar Kabupaten Bogor, Drs. Rahmat Surjana,M.Si, memberikan sambutan pertama. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa di dalam RPJMD 2019-2023, Bupati dan Wakil memiliki program Pancakarsa, untuk mensukseskan program Pancakarsa maka segenap jajaran Dinas dan Kecamatan di Kabupaten Bogor harus siap melaksanakannya dalam masa bakti Bupati Bogor terpilih. Dalam bidang pariwisata, target kunjungan wisata 2017-2018 sebesar 7,5 juta telah bisa dilampaui sebesar 7,6 juta. Target berikut dari Bupati Bogor kini untuk ke depannya adalah 10 juta kunjungan. Diharapkan lama tinggal menjadi 2 hari, dan minimal per-orang membelanjakan uangnya di sektor pariwisata sebesar 1 juta rupiah per hari. Dalam RPJMD 2019-2023, digagas bahwa hasil kegiatan industri pariwisata juga dirasakan oleh masyarakat dan tidak hanya oleh pelaku usaha wisata besar saja. Selain itu dilaporkan bahwa banyak potensi pariwisata di Kabupaten Bogor lahannya dimiliki oleh Perhutani atau Kementrian Perhutanan, diharapkan lahan tersebut bisa dikelola juga oleh BUMD pariwisata, atau BUMDES (masyarakat) sehingga industri pariwisata bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Secara status hukum mesti bisa diupayakan kerjasama dengan pihak Perhutani dan Kementrian Perhutanan. Mengadaptasi dari daerah lain, dengan sistim pengelolaan satu pintu tapi manfaatnya bisa terbagi kepada seluruh lapisan masyarakat yang terlibat di dalamnya. Sebagai penutup Kadisbudpar menyatakan bahwasanya Disbudpar akan berusaha dengan segenap daya demi tercapainya program panca karsa khususnya di bidang pariwisata.

Untuk acara FPD Disbudpar ini Bupati Bogor, Ibu Ade Yasin, berkenan untuk hadir dan memberikan sambutannya. Beliau menyampaikan bahwa begitu banyak potensi yang bisa digali di Kabupaten Bogor, akan tetapi harus diperhatikan potensi apa yang bisa dikembangkan dan bermanfaat untuk generasi mendatang. Bupati Bogor lebih memilih untuk mengembangkan potensi yang berkesinambungan dan tidak merusak lahan. Mengenai program Pancakarsa, diterangkan bahwa secara umum Pancakarsa itu adalah 5 keinginan/5 tekad yang terdiri atas: membangun Bogor, mencerdaskan Bogor, menyehatkan Bogor, memajukan Bogor, dan membuat Bogor berkeadaban. Sebagai contoh penerapan dalam urusan kesehatan, Bupati berusaha mempermudah dengan program graha pancakarsa untuk memfasilitasi agar masyarakat miskin tidak lagi dipingpong ke berbagai instansi saat mengurus masalah kesehatan.

Di dalam Bogor maju sektor pariwisata menjadi andalan. Salah satunya melalui penguatan Branding Kabupaten Bogor, yaitu: Bogor The City of Sport and Tourism. Pemilihan bahasa Inggris dimaksudkan agar bisa menarik kalangan internasional untuk datang berwisata ke Kabupaten Bogor. Ada usaha besar untuk mewujudkan Bogor Go International. Tentu ini butuh kerjasama dari berbagai pihak terutama kesadaran masyarakat. Contohnya untuk perlindungan benda-benda sejarah yang bernilai pariwisata. Juga terkait dengan penguatan branding, agar kabupaten Bogor mudah dikenali dan memperkenalkan diri ke pihak luar. Selain itu juga penguatan dari sisi budaya, salah satunya agar kultur berbahasa sunda misalnya bisa terus terawat agar generasi berikut masih bisa menuturkan basa sunda sebagai penunjuk identitas atau akar budaya.

Pada saat menyampaikan data-data mengenai fasilitas pariwisata, disinggung juga mengenai jumlah data yang hanya sedikit disambungkan dengan keterangan bahwa yang terdata adalah pelaku usaha wisata yang sudah bayar pajak dan memenuhi persyaratan usaha. Resiko bagi para pelaku usaha yag belum memenuhi kewajibannya adalah mereka tidak ikut dipromosikan oleh pemerintah daerah. Rendahnya infrastruktur dan gangguan pungli di sekitar objek wisata terutama yang berbasis wisata alam menjadi salah satu yang menjadi kekhawatiran dari bupati Bogor. Hal ini menjadi perhatian seluruh pihak agar bisa bekerjasama meniadakan gangguan-gangguan semacam itu. Pembuatan Badan Usaha Milik Desa untuk mengelola objek wisata di desanya bisa menjadi salah satu solusi.

Para pelaku usaha di Bogor juga harus memperhatikan umkm yang ada di wilayah Bogor. Sebagai contoh kasus, pengusaha hotel akan lebih baik bila membeli keperluan-keperluan hotel seperti sendal, handuk, dan semacamnya langsung bekerjasama dengan umkm yang ada di Bogor dan bukan membeli dari luar daerah seperti jakarta. Selain itu untuk melindungi para petani di Bogor diadakan juga pembuatan program beras Bogor asli, ini berbeda dengan beras asli Bogor yang merupakan varietas, yaitu beras yang dikelola asli di Bogor. Beras ini diberi nama beras Carita Makmur. Salah satu tujuannya adalah perang dengan tengkulak. Beras dari petani langsung dibeli oleh pemerintah daerah dan dipasarkan sebagai beras hasil asli petani Bogor. Beras Carita Makmur.

Dalam acara Forum Perangkat Daerah ini Bupati Bogor mengharapkan agar para pelaku usaha bisa berperan aktif dan bersinergi dengan pemerintah untuk mengembangkan dunia pariwisata di Kabupaten Bogor.

Forum kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab dan diskusi.

Read More
disbudpar February 15, 2019 0 Comments

NYAMAN BER-ARUNG JERAM DENGAN PARA PEMANDU BERSERTIFIKAT

Untuk dapat menunjang sektor pariwisata secara penuh, fokus perhatian tidak bisa hanya ditujukan pada objek (Sumber Daya Alam) saja akan tetapi juga Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah terkait. Disbudpar Kabupaten Bogor melalui Seksi SDM (Bidang Kemitraan, SDM, dan Ekonomi Kreatif) secara rutin melakukan program pembinaan dan pelatihan serta uji kompetensi bekerja sama dengan Lembaga-Lembaga Sertifikasi yang tepercaya.

Seperti pada tanggal 3 s/d 5 November 2018 lalu di Cisarua, Disbudpar bekerja sama dengan LSP Pramindo memfasilitasi Uji Kompetensi dan Sertifikasi untuk Pemandu Arung Jeram. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing, keahlian, dan profesionalisme. SDM yang memiliki sertifikat tentu akan lebih dipercaya oleh para stakeholder yang membutuhkan jasa dan keahlian mereka. Sejumlah 20 orang pemandu Arung Jeram ikut serta dalam ujian kali ini.

Disbudpar melalui afiliasi dengan Lembaga sertifikasi menginginkan agar kegiatan ini bisa berdampak positif dan konstruktif bagi sektor pariwisata dan para SDM yang bergiat di dalamnya. Seperti yang disampaikan oleh Kasie SDM, Triastuti: “Disbudpar tentunya memberikan dorongan dan masukan agar setiap SDM dalam bidang yang mencakup pariwisata memiliki kualitas dan kuantitas yang berkompenten. Namun dasar kemampuan dan keilmuannya itu berasal dari peserta tersebut mendapatkan pendidikan, ataupun keahlian di tempat mereka bernaung atau bekerja.”

Diharapkan ke depannya, semua peserta yang mengikuti uji kompetensi/sertifikasi ini menjadi SDM berkompeten dan memiliki nilai lebih dalam dunia pariwisata khususnya di Kabupaten Bogor.

**

Artikel tentang tentang kegiatan ini telah ditayangkan juga di Suara Indonesia News Online (klik di sini).

Read More
disbudpar December 11, 2018 0 Comments

PENYUSUNAN STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA

Langkah pertama dalam rangka memasarkan sebuah produk adalah menentukan strategi pemasaran. Langkah pertama ini menjadi krusial karena dia akan menjadi semacam peta yang akan memandu perjalanan ke tujuan yang diinginkan serta langkah-langkah yang mesti diambil untuk menuju ke sana. Tanpa strategi yang baik maka sebuah proses pemasaran akan berjalan dalam kondisi terseok karena arahan yang ada tidak berhasil mengantarkan pada hasil akhir yang diinginkan. Pariwisata adalah juga sebuah produk, ditawarkan dan ditimbang oleh para konsumennya yaitu wisatawan. Produk perlu dipasarkan, untuk itu maka diperlukan strategi pemasaran yang tepat daya agar bisa mencapai sasaran sesuai rencana. Dalam rangka pencapaian sasaran pemasaran pariwisata, Disbudpar Kabupaten Bogor pada tanggal 23 Oktober  2018, bertempat di Ruang Rapat Disbudpar, mengadakan acara paparan dan diskusi mengenai Strategi Pemasaran Pariwisata di Kabupaten Bogor.

Panel diskusi dipimpin oleh Kasie Data dan Sistem Informasi yang mengantar dan memperkenalkan pihak ke-3 yang akan membantu dalam proses pembuatan strategi pemasaran. Acara ini dihadiri oleh Kadisbudpar, serta para Kasie dan Kabid. Selain itu hadir juga perwakilan dari Bappedalitbang, Dinas Koperasi dan UKM, Diskominfo, Organisasi Desa Wisata, juga dari IWAPI sebagai peserta undangan.

Dalam paparan dijelaskan bahwa metode strategi yang akan diambil akan berlandaskan pada konsep SWOT yaitu pemahaman mengenai unsur Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threat (Ancaman) yang ada dalam Pariwisata di Kabupaten Bogor. Selain itu dijelaskan juga mengenai langkah awal seperti penentuan Branding dan pemahaman akan potensi-potensi utama yang perlu diangkat sebagai andalan.

Ada beberapa usulan peserta dalam panel diskusi yang menjadi perhatian bersama. Seperti usulan mengenai wilayah terpadu dalam tiap objek wisata yang menjadi titik utama saat wisatawan datang. Semacam zona terpusat yang berisi spot-spot kuliner andalan khas daerah serta produk-produk kerajinan tangan binaan UKM setempat dan IWAPI. Ada juga usulan agar pengadaan acara promosi wisata bisa mengasimilasikan semua Dinas yang terhubung, tanpa harus dipecah menjadi acara binaan masing-masing. Hal ini agar pameran yang ada bisa langsung diselenggarakan dalam skala masif dan tidak sporadis atau tergantung pada satu Dinas penyelenggara saja.

Paparan dan diskusi ini adalah awalan dari proses pembentukan Strategi Pemasaran akhir nantinya. Dari masukan para peserta, ada benang merah yang bisa ditarik yaitu bahwa Strategi yang baik akan berjalan jika bisa membuat semua pihak yang terkait sama bersemangat untuk mensukseskan pelaksanaannya. Setiap langkah menjadi milik bersama dan hasilnya pun menjadi kebanggaan bersama.

 

 

 

 

 

 

 

…(Udo).

Read More
disbudpar October 26, 2018 0 Comments

MENGGAGAS SISTEM INFORMASI KEPARIWISATAAN

Untuk menghadapi tantangan-tantangan baru di era digital, perlu adanya sistem yang lebih mangkus dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini berlaku juga dalam dunia pariwisata. Langkah-langkah promosi dan pengenalan potensi wisata daerah selayaknya menggunakan pendekatan yang kekinian. Untuk mencapai itu diperlukan kajian dalam rangka merangkul minat masyarakat dan mempermudah akses mereka seputar dunia wisata di daerahnya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut  maka ada juga keperluan untuk mempermudah Perangkat Pemerintah terkait (dalam hal ini Disbudpar) dalam menyediakan akses-akses yang diperlukan, terutama menuju penyediaan informasi yang mudah, cepat, dan akurat.

Dalam rangka menyikapi perkembangan yang ada, Seksi Data dan Sistem Informasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor sedang merancang sebuah Sistem Informasi Kepariwisataan berbasis digital. Untuk bisa sampai ke tahap yang diinginkan, maka perlu adanya pembicaraan yang komprehensif dan persiapan yang matang. Untuk itulah pada tanggal 9 September 2018, bertempat di Ruang Rapat Disbudpar, diadakan sebuah Rapat Pendahuluan mengenai rencana sistem yang akan dibuat nantinya. Acara ini dihadiri oleh para Kepala Seksi yang ada di Disbudpar, juga mengundang beberapa Praktisi IT yang kompeten di bidangnya sebagai narasumber.

Acara yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut diawali dengan pengenalan mengenai pentingnya memiliki Sistem Informasi berbasis digital, juga langkah-langkah yang perlu disiapkan untuk bisa menuju ke sana. Ada beberapa poin yang bisa diambil dalam rapat ini. Salah satunya adalah adanya segmentasi yang berarti sistem ini mungkin belum untuk semua orang melainkan menyasar khusus pada populasi tertentu. Pemilahan ini perlu dilakukan agar proses tidak jadi terhambat hanya karena tidak semua orang familiar atau bisa menggunakannya. Artinya kondisi sebagian masyarakat yang masih gaptek tidak perlu jadi variabel penghalang. Bukankah tidak semua orang awalnya mengenal apa itu media sosial? Tapi sekarang bisa dilihat sendiri betapa menggejalanya perkembangan media sosial dimana-mana.

Karena Rapat Pendahuluan ini masih berupa tahap perbincangan awal, memang belum jelas benar akan seperti apa bentuknya Sistem Informasi  yang akan dihasilkan. Masih banyak tahap-tahap yang perlu dilaksanakan, hal-hal krusial yang perlu diperbincangkan, sebelum pada akhirnya sampai pada tahapan pembuatan sistem yang riil. Bagaimana pun langkah awal telah diayun dan akan terus diarahkan pada hasil akhir yang insyaAllah bermanfaat untuk semua.

Read More
disbudpar October 12, 2018 0 Comments

FORUM GROUP DISCUSSION: Peningkatan Kualitas Publikasi Daerah Tahun 2018

Pada tanggal 1 Agustus 2018, Disbudpar Kabupaten Bogor menghadiri undangan acara Forum Group Discussion (FGD) bertema “Peningkatan Kualitas Publikasi Daerah Tahun 2018” yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor. Bertempat di Olympic Renotel Hotel, Sentul,  acara ini diikuti oleh segenap OPD dan perwakilan dari Universitas (IPB). Peserta yang hadir dibagi dalam 3 kelompok yaitu: Kelompok A (Pemerintah, infrastruktur, dan Hukum), Kelompok B (Sosial dan Ketenagakerjaan), Kelompok C ( Ekonomi dan Pembangunan). Pada kesempatan ini Disbudpar diikutkan ke dalam Kelompok C.

Sebagai Pengantar dan pembuka acara, Kepala BPS Kab. Bogor menyampaikan keluhan mengenai data sektoral dari OPD dan Kecamatan. Antara lain mengenai keabsahan data-data yang diberikan, adanya data-data yang dicantumkan sebagai tidak tersedia/belum siap, juga mengenai data-data yang hanya dipegang oleh orang tertentu sehingga ketika orang tersebut berhalangan maka data tersebut tidak bisa diakses.
Kepala BPS juga menyampaikan rencana untuk menuju tahapan Satu Data Indonesia (SDI), di mana semua data mudah diakses pada satu tempat dan data yang serupa bisa tampil dalam jumlah seragam antara satu instansi dengan yang lainnya. Diharapkan tidak akan ada lagi perbedaan jumlah data untuk objek yang sama.

Untuk mencapai SDI perlu diadakan beberapa hal: Antara lain menunjuk instansi khusus sebagai Wali Data, yang berfungsi sebagai penampung dan pengolah data-data kiriman dari OPD dan Kecamatan sebelum nantinya bisa disajikan sebagai informasi publik dan dikelola sebagai data statistik oleh BPS. Salah satu keluaran dari SDI ini nantinya akan disajikan dalam bentuk publikasi tahunan BPS yaitu ‘Kabupaten Bogor Dalam Angka’.

Dalam sesi diskusi setiap kelompok mendiskusikan dan memberi masukan mengenai pengolahan data serta proses pengumpulannya. Dalam diskusi juga dibahas mengenai pentingnya Kabupaten Bogor memiliki instansi Wali Data agar data-data yang dikumpulkan bisa diolah dan ditata secara lebih profesional.
Pada sesi sebelum Penutup disampaikan juga mengenai tampilan dan fasilitas pada website BPS yang telah menjalani proses perbaikan. Dalam website ini para pengunjung bisa mengakses dan mengunduh publikasi yang telah dibuat BPS dengan cara mendaftarkan alamat e-mail di menu login. Publikasi yang ditonjolkan pada website ini adalah hasil kompilasi dari data-data yang diambil dari tiap OPD dan Kecamatan.

Sebagai penutup acara dibacakan kesimpulan dari hasil diskusi, yaitu: Kesepakatan untuk membentuk Forum Satu Data Indonesia, Penunjukan Diskominfo sebagai kandidat utama instansi Wali Data di Kabupaten, serta seruan untuk segera mengumpulkan data yang berkaitan dengan publikasi ‘Kabupaten Bogor Dalam Angka’ oleh BPS.

Read More
disbudpar August 3, 2018 1 Comment

BERLATIH MENULIS KONTEN WEBSITE BERSAMA KETUA PWI KAB. BOGOR

Pada tanggal 28 Februari 2018, Admin Website Disbudpar menghadiri undangan rapat dari Diskominfo Kab.Bogor berkaitan dengan koordinasi pengelola website Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bertempat di Aula Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor. Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini adalah Khoirul Azwar Siregar, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor.

Titik utama yang diangkat dalam paparan Bapak Khoirul Azwar adalah mengenai teknik penulisan berita atau artikel, khususnya untuk keperluan pengisian konten di laman internet. Dari apa yang disampaikan tersebut, ada beberapa saran yang bisa diaplikasikan oleh para pengelola website OPD mau pun Kecamatan.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah saran untuk membuat tulisan berita seperti anda bercerita kepada teman. Digambarkan bahwa runtutan kata-kata saat anda bercerita biasanya lengkap, jelas, dan terperinci. Hal ini dikarenakan anda ingin agar kabar yang disampaikan bisa menarik perhatian teman anda dan sedapat mungkin memengaruhinya untuk mendukung opini yang dibentuk.

Secara teknis disarankan juga untuk menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, menghindari bahasa asing, tidak menggunakan dua kata yang sama dalam satu kalimat, juga sebaiknya tidak terlalu banyak membuat anak kalimat.

Perhatikan juga nilai berita. Bahwasanya nilai suatu berita tidak sama antara masing-masing orang. Apa yang anda anggap darurat, bisa jadi tidak berpengaruh sama sekali untuk orang lain. Apa yang anda anggap baik, bisa jadi buruk menurut tetangga anda. Makin tinggi nilai berita akan makin terasa penting bagi pembaca untuk menyimaknya.

Meski pelatihan lebih lanjut rasanya masih diperlukan untuk membina kemampuan menulis yang sesuai dengan kaidah jurnalistik, namun apa yang disampaikan oleh narasumber pada kesempatan ini bisa jadi bekal untuk para pengelola website OPD dan Kecamatan. Besar harapan kami agar pelatihan semacam ini akan jadi kegiatan yang lebih sering dilaksanakan.

Sampai jumpa di kesempatan berikutnya.

 

Read More
disbudpar March 1, 2018 0 Comments