PENYUSUNAN STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA

Langkah pertama dalam rangka memasarkan sebuah produk adalah menentukan strategi pemasaran. Langkah pertama ini menjadi krusial karena dia akan menjadi semacam peta yang akan memandu perjalanan ke tujuan yang diinginkan serta langkah-langkah yang mesti diambil untuk menuju ke sana. Tanpa strategi yang baik maka sebuah proses pemasaran akan berjalan dalam kondisi terseok karena arahan yang ada tidak berhasil mengantarkan pada hasil akhir yang diinginkan. Pariwisata adalah juga sebuah produk, ditawarkan dan ditimbang oleh para konsumennya yaitu wisatawan. Produk perlu dipasarkan, untuk itu maka diperlukan strategi pemasaran yang tepat daya agar bisa mencapai sasaran sesuai rencana. Dalam rangka pencapaian sasaran pemasaran pariwisata, Disbudpar Kabupaten Bogor pada tanggal 23 Oktober  2018, bertempat di Ruang Rapat Disbudpar, mengadakan acara paparan dan diskusi mengenai Strategi Pemasaran Pariwisata di Kabupaten Bogor.

Panel diskusi dipimpin oleh Kasie Data dan Sistem Informasi yang mengantar dan memperkenalkan pihak ke-3 yang akan membantu dalam proses pembuatan strategi pemasaran. Acara ini dihadiri oleh Kadisbudpar, serta para Kasie dan Kabid. Selain itu hadir juga perwakilan dari Bappedalitbang, Dinas Koperasi dan UKM, Diskominfo, Organisasi Desa Wisata, juga dari IWAPI sebagai peserta undangan.

Dalam paparan dijelaskan bahwa metode strategi yang akan diambil akan berlandaskan pada konsep SWOT yaitu pemahaman mengenai unsur Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threat (Ancaman) yang ada dalam Pariwisata di Kabupaten Bogor. Selain itu dijelaskan juga mengenai langkah awal seperti penentuan Branding dan pemahaman akan potensi-potensi utama yang perlu diangkat sebagai andalan.

Ada beberapa usulan peserta dalam panel diskusi yang menjadi perhatian bersama. Seperti usulan mengenai wilayah terpadu dalam tiap objek wisata yang menjadi titik utama saat wisatawan datang. Semacam zona terpusat yang berisi spot-spot kuliner andalan khas daerah serta produk-produk kerajinan tangan binaan UKM setempat dan IWAPI. Ada juga usulan agar pengadaan acara promosi wisata bisa mengasimilasikan semua Dinas yang terhubung, tanpa harus dipecah menjadi acara binaan masing-masing. Hal ini agar pameran yang ada bisa langsung diselenggarakan dalam skala masif dan tidak sporadis atau tergantung pada satu Dinas penyelenggara saja.

Paparan dan diskusi ini adalah awalan dari proses pembentukan Strategi Pemasaran akhir nantinya. Dari masukan para peserta, ada benang merah yang bisa ditarik yaitu bahwa Strategi yang baik akan berjalan jika bisa membuat semua pihak yang terkait sama bersemangat untuk mensukseskan pelaksanaannya. Setiap langkah menjadi milik bersama dan hasilnya pun menjadi kebanggaan bersama.

 

 

 

 

 

 

 

…(Udo).

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top